Pages

Subscribe:

Labels

Labels

Labels

Labels

Rabu, 28 Desember 2011

PORNAS 2011 PSHT JUARA UMUM PERGURUAN SILAT

Jumat, 11 November 2011




















selamat atas prestasinya, PSHT mraih juara umum I pornas 2011, dgn mendapatkan 5 emas, 2 perak n 4 perunggu, juara umum II, TAPAK SUCI  dgn 4 EMAS 2 PERAK /2 PERUNGGU juara umum  ,III SMI 3 emas 3 perak 2 perunggu, dari 12 atlit yang di turunkan PSHT berhasil mendapatkan 11 medali.... sungguh prestasi yang luar biasa... kembangkan n kibarkan terus panji2 PSHT di Jagad Raya ini... Bravo PSHT

TES calon warga psht blitar 2011

Minggu, 13 November 2011




















Tes calon warga merupakan syarat wajib yg harus dilalui bagi sisawa SH Terate  tingkat putih (tingkatan sabut , polos/hitam, jambon/pink, hijau dan putih kecil ) untuk menjadi Pelatih / pendekar tingkat I (warga I/este trap I) sebelum diwisuda para Calon warga (sebutan siswa SH Terate tingkat putih akhir) harus mengikuti serangkaian tahap2 seleksi, seperti tes Fisik, tes MATERI (gerakan pencak silat )tes pengetahuan organisasi hingga tes mental kerohanian yang meliputi ( Tentang ajaran SH Terate (ke SH an), ke dewasaan, keberanian, hingga tes kerohanian)serta harus bisa melengkapi tes adaministrasi (UMUR Min 15+ tahun,photo, piagam kelulusan ujian kenaikan tingkat (polos , jambon , hijau n putih )serta pembayaran), . setiap siswa harus lulus materi tiap2 item tes sebgai syarat rekomendasi mereka untuk kemudian di Sahkan (istilah untuk WISUDA dlam SH Terate) menjadi pendekar tingkat I. bila di salah satu tahap tes mereka ada yang tidak lulus maka akan di pending pada pengesahan tahun berikutnya yaitu pada bulan Assyuro (karena pengesahan SH Terate selama ini hanya dilakukan pada bulan tersebut). serangkaian kegiatan tes yang panjang dan berat tersebut  sebetulnya membuktikan bahwasanya SH Terate tidaklah semata mata asal2an dalam merekut anggota tidap seperti halnya di perguruan lain ( 4 bulan bisa menjadi warga, sekedar membayar admistrasi  tanpa ada latihan gerak n kerokhanian dll) , hal tersebut seharusnya dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa selain Kwantitas yg besar SH Terate juga mengadakan seleksi penerimaan anggota baru dalam menjaga Kwalitas baik fisik maupun mental pesilatnya. kadang2 selama ini masyarakat hanya memandang sebelah mata, mereka hanya melihat kejelekan / aib yang ada dilapangan seperti halnya tawuran antar perguruan yg ada di bojonegoro hari minggu tanggal 13 november 2011, bila masyarakat / media bisa mendalami akar permasalahan yang terjadi sebetulnya tindakan SH Terate tidaklah begitu salah, karena ulah tersebut kadang2 di picu karena adanya kecemburuan oleh perguruan lain terhadap SH Terate, mereka akhirnya berusaha berbuat caos/kasus yang melibatkan SH Terate, karena dalam ajaran SH terate pun tidaklah dibenarkan menyerang lawan terlebih dahulu apalagi lawan dalam keadaan tak berdaya. adanya oktum penyulut konflik yang disinyalir menimbulkan tawuran tersebut , karena dalam ajaran SH Terate pun telah di ajarkan bahwasanya dalam hal prinsip "musuh jangan dicari kalau musuh tidak lari sekali dihadapi sampai titik pati". semoga hal ini dapat menjadikan pelajaran bagi SH Terate khususnya dan masyarakat pada umumnya. imam s

Selasa, 27 Desember 2011

Tujuan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE




Dasar dan Tujuan
Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ikut mendidik manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta ikut Memayu Hayuning Bawono juga mengajarkan bela diri pencak silat dimana didalamnya terkandung unsur-unsur olah raga, dan seni bela diri serta merupakan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu di kembangkan dan dilestarikan.
Berbudi Luhur
Manusia berbudi luhur adalah manusia yang baik, kehadiranya mampu menciptakan ketentraman, keamanan,kedamaian serta kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak merasa tersaingi. Manusia bisa di sebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia yang lepas dari dosa kecuali para utusan Tuhan. Mereka memang selalu di jaga dan di jauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar di jadikan panutan umatnya.
Budi pekerti bisa menentukan nilai martabat manusia. Dan bila di tilik lebih lanjut berbudi luhur dapat di bedakan menajadi empat macam.
Berbudi Luhur kepada Tuhan
Kita harus yakin bahwa Tuhan menaruh embrio manusia kedalam kandungan ibunya, kemudian melahirkan ke alam dunia lalu membesarkan dan memberikan nikmat yang tak terhitung nilainya. Dia pula yang akan mematikan dan membangkitkanya nanti pada hari kiamat. Manusia selalu tergantung kepada Tuhan. Contoh-contoh kecil adalah ketidak mampuan manusia membuat setetes darah apalagi banyak. Ketidakberdayaan manusia menumbuhkan sel-sel daun pada satu pohon apalagi semua pohon. Ketidak tahuan pada bahan bakar matahari apalagi menyediakanya. Ilmu-ilmu jin dan manusia kalo di gabungkan tak akan lebih dari setetes air di samudera luas jika di bandingkan ilmu Tuhan. Maka kalau manusia mau berfikir sejenak pastilah ia merasa terpaksa atau sukarela untuk berterimaksih kepada Tuhan SWT. Ungkapan terimakasih kepada Tuhan bukan sekedar percaya kepadaNya. Bila manusia sekedar percaya tetapi tidak taat maka iblis akan lebih baik. Tentu saja iblis lebih baik, iblis lebih percaya kepada Tuhan dari pada manusia karena iblis pernah berdialog langsung dengan Tuhan tetapi tetap durhaka. Ungkapan terimaksih kepada Tuhan harus dinyatakan dengan perbuatan yaitu dengan memenuhi hak-hak Tuhan supaya Tuhan juga memenuhi hak-hak hambaNya.
Berbudi Luhur kepada Orang Tua dan Guru
Walaupun yang melahirkan manusia itu Tuhan (=ibu hanya mampu mengandung saja karena bila sudah tiba saat melahirkan maka ia tak akan mampu menahanya. Atau walaupun seorang ibu sedah ingin melahirkan tetapi kalau Tuhan belum menghandaki maka ia juga tak akan sanggup mengeluarkan bayinya. Bukti kekuasaan Tuhan ini, yaitu adanya ibu-ibu yang melahirkan saat sedang diperjalanan ke rumah sakit atau pada saat yang tidak di kehendaki ibu itu).Namun demikian jangan lupa bahwa ibu selalu menyambut kelahiran bayinya dengan rasa sakit dan darah, bahkan kadang-kadang bayinya di tebus dengan nyawa satu-satunya. Dan setelah putranya cukup umur maka ia menyerahkan kepada guru. Maka dari itu berterimakasih kepada orang tua dan Guru wajib.
Berbudi Luhur kepada Diri Sendiri
Memenuhi hak-hak jasmani dan rokhani dengan menjaga kesehatan makan makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, miuman keras ganja , atau obat-obatan terlarang lainnya yang merusak saraf otak.
Berbudi Luhur kepada Semua Mahluk
Manusia adalah makluk sosial. Satu sama lain saling membutuhkan. Yang kaya membutuhkan tenaga yang miskin dan yang miskin memerlukan bantuan yang kaya, yang pandai memerlukan yang bodoh dan juga sebalikya.hal ini juga berlaku antar bangsa. Perbuatan baik dan buruk merupakan pantulan dari sifat seseorang. Maka orang yang bijaksana tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan menghina orang lain. Orang bijaksana selalu menjaga martabat dan kehormatanya dengan menyantuni orang lain terutama yang lemah.
Maka kalaupun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat di hindari, haruslah di sadari bahwa pendekar sejati tidak akan berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan. Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar memiliki kesempatan bertaubat. Dan walaupun Tuhan mengijinkan membalas perbuatan yang jahat dengan kejahatan yang seimbang. Namun Tuhan juga menawarkan alternatif lain yang lebih baik yaitu memafkan karena memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. Untuk itulah dalam Persaudaraan Setia Hati Terate mengajarkan kripen atau tehnik kuncian agar dapat mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh. Saling membunuh tanpa sebab yang dibenarkan sangatlah berat sangsinya apalagi sesama manusia.
Sedangkan contoh berbudi luhur kepada tumbuh-tumbuhan adalah tidak merusak lingkungan hidup. Bila nenebang pohon di hutan harus di adakan reboisasi atau penanaman kembali.

Profil Persaudaraan Setia Hati Terate




Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta.
Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama “pencak”. Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata “pencak” pada SH PSC menjadi “pemuda”. Kata “pemuda” semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.
Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.
Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:
· Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
· Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
· Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
· Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
· Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.
Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati “Terate” ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.
Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.
Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang “terbaik dari yang terbaik” yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.
Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).
Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), dan Minangkabau.
Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 – 1999 sebanyak 108.267

Arti dan Makna Lambang PSHT




1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.
2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.
3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.
4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati
5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan
6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur
7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang
8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.
9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah
10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.
11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral

Pengurus Pusat PSHT



DAFTAR PENGURUS PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN
Sekretariat :
Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate
Jl. Merak Nambangan Kidul, Kota Madiun
Telp. (0351) 451548, 451180
Ketua Umum : H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE.
Ketua I : Drs. R. MOERDJOKO
Ketua II : Ir. RB. WIJONO
Ketua III : Drs. H. M. SINGGIH
Ketua IV : Drs. MOERHANDOKO
Ketua V : Ir. SAKTI TAMAT
Sekretaris Umum
Sekretaris I : SUDIRMAN, S.Sos.
Sekretaris II : DR. Aliyadi Ika. MM.
Bendahara
Bendahara I : H. WINARSO HM.
Bendahara II : DJUNAEDI SUPRAYITNO, S.Sos.

Saudaraku…………!!!



Saudara, kita sering mendengar kata ini. Tiap hari, tiap jam, tiap menit, bahkan tiap detik kita mungkin bertemu dengan saudara kita. Baik saudara kandung yang satu rumah dengan kita ataupun saudara yang tidak satu rumah dengan kita, yang rumahnya jauh dengan kita. Disini kita akan melihat saudara yang dihimpun dalam wadah Persaudaraan Setia Hati TERATE. PSHT yang telah menjadikan kita semua sebagai satu saudara. Persaudaraan yang seperti saudara satu kandung bahkan bisa lebih. Kita yang tidak saling mengenal sebelumnya, sekarang bisa saling kenal bahkan bisa saling bersaudara. Kita yang mungkin hanya sebagai teman sebelumnya, sekarang pertemanan itu menjadi lebih dalam ikatan persaudaraan. Bahkan kita yang memang sudah bersaudara sebelumnya, sekarang persaudaraan itu menjadi lebih erat lagi dalam wadah PSHT.
Saudara-saudara kita tersebut merupakan hadiah dari Yang Di Atas buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus/menarik dan ada pula yang bungkusnya kurang menarik. Yang bungkusnya bagus punya wajah yang rupawan dan yang bungkusnya kurang menarik punya wajah yang biasa saja. Tetapi kepribadian adalah sisi yang berbeda dari apa yang terlihat dari luar. Dua yang berbeda itu bisa saja memiliki kepribadian yang menarik atau kepribadian yang biasa saja, atau bahkan menjengkelkan bagi kita. Seperti hadiah pula, ada yang isinya bagus dan ada pula yang isinya jelek yang kurang kita sukai. Yang isinya bagus punya jiwa dan hati yang begitu indah sehingga kita terpukau. Ketika kita berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam untuk saling berbagi bersama, bercanda dan tertawa bersama, bercerita dan saling menghibur, menangis bersama, kita menyayangi dia, dan dia menyayangi kita.
Yang isinya jelek/buruk punya jiwa dan hati yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwa dan hatinya tidak mampu lagi mencintai dan menyayangi saudara-saudaranya yang lain. Hal ini justru karena ia tidak merasakan cinta dan kasih sayang dalam hidupnya. Kita sering menerima sebuah sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dan lain-lain dari dirinya. Sehingga membuat kita yang sebagai saudaranya tidak suka dengan jiwa dan hati yang semacam ini, kita pun mencoba menghindar dari mereka. Sayangnya kita tidak tahu bahwa semua itu bukanlah karena saudara-saudara kita tersebut pada dasarnya buruk. Tetapi ketidakmampuan jiwa dan hatinya memberikan cinta dan kasih sayang. Justru itu ia membutuhkan cinta dan kasih sayang kita sebagai saudaranya. Membutuhkan empati dari kita, kesabaran dan keberanian kita sebagai saudaranya untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwa dan hatinya.
Bagaimanapun juga, mereka semua adalah saudara-saudara kita yang merupakan hadiah buat kita. Entah bungkusnya bagus ataupun kurang menarik. Entah isinya bagus atau buruk. Mengapa kita harus tertipu oleh kemasan? Hanya ketika kita bertemu antara jiwa dengan jiwa, hati dengan hati, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkan-Nya buat kita. Karena persaudaraan didalam PSHT tidak memandang “siapa aku” dan “siapa kamu”, “apa latar belakangmu” dan “apa latar belakangku”. Persaudaraan didalam PSHT adalah suatu persaudaraan yang berasal dari hati sanubari setiap anggota/Warganya masing-masing.
Berikanlah makna di dalam kehidupan kita bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk membahagiakan saudara-saudara kita sesama anggota/Warga PSHT maupun sesama umat manusia lainnya di dalam lingkungan kehidupan kita. Berikanlah waktu kita dengan rasa cinta kasih dan kasih sayang. Tetapi ingatlah bahwa cinta kasih dan kasih sayang tersebut haruslah ada batasnya. Jangan terlalu berlebih-lebihan. Seorang saudara sama seperti satu permata yang tak ternilai harganya. Marilah kita lebih pererat lagi persaudaraan kita. Persaudaraan yang kekal dan abadi takkkan hilang terhapus oleh waktu walaupun jarak serta raga terpisahkan. Persaudaraan antara jiwa dengan jiwa, hati dengan hati. Saudara yang lebih tua menyayangi saudara yang lebih muda. Sebaliknya saudara yang lebih muda harus bisa menghormati saudara yang lebih tua. Tetapi saudara yang lebih tua jangan sampai semena-mena dan bersifat diktator dengan penghormatan tersebut.
Kita harus ikut senang dan gembira jika melihat saudara kita sedang senang dan gembira. Jangan iri jika melihat saudara kita sedang senang dan gembira. Kitapun juga harus bisa ikut merasakan kepedihan dan kesakitan saudara kita jika saudara kita tersebut sedang mengalami suatu masalah/kesulitan. Bila ada masalah diantara kita sesama saudara PSHT maupun dengan orang lain yang bukan Warga PSHT, marilah kita selesaikan secara bersama-sama dengan cara yang laksana dan bijaksana.
Marilah kita jaga bersama hubungan persaudaraan ini. Semoga hubungan tali persaudaraan, hubungan tali silaturahmi diantara kita akan semakin erat dan tetap terjaga. Dan jayalah SH Terate untuk selama-lamanya……….!!! Amin.
Sedulurku
Salam Persaudaraan!
By: dhodhie01@shterate.com
http://www.dhodhie.0fees.net

Pribadi SH



Pribadi orang SH, seperti apa itu?
Sempat diungkap beberapa waktu lalu oleh sedulur kita di kolom olah rasa, menjadi orang SH adalah sebuah pilihan hidup.
Kita semua tentu pernah mendengar adagium ” HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN ”
Sebagai manusia yang diberi akal budi,dan kehendak bebas,hidup yang kita jalani mestinya memang menjadi sebuah pilihan.
Setelah memilih, tentu ada sederet konsekuensi yang mengikuti. Salah satunya menyangkut pribadi. Pribadi orang SH memang sepatutnya mencerminkan pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran SH. Tidak perlu menggunakan bahasa yang sulit untuk menjelaskannya. Dimulai dari diri sendiri, dimana belajar menjadi pribadi yang mensyukuri nikmat, ndak ngoyo, tapi tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup.
Mungkin usia saya terlalu muda untuk mengajari tentang hidup, tapi belajar dari pengalaman yang tak seberapa membawa saya menjadi pribadi yang terus berusaha menjiwai ajaran SH. Sehingga menjadi pribadi yang lebih mudah bersyukur dalam mensyukuri segala nikmat-Nya.
Suatu kewajaran saat langkah terantuk hambatan, mungkin akan merasakan keputusasaan yang akhirnya melemahkan diri sendiri. Tapi, setelah merenungkan satu petuah  dalam ajaran SH, bahwa “Sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dadi cobo”, saya mulai merangkak untuk tetap bisa tegar dan berjuang di tengah langkah yang mungkin tak selalu mudah. Karena dari awal selalu membawa pikiran positif, inilah hidup. Gak ada hidup yang lurus-lurus saja, atau mulus-mulus saja.
Mungkin ini baru satu dari sekian banyak petuah untuk menjadi pribadi SH, bagaimana menjadi pribadi yang kuat, tak pantang menyerah, dan terus berfikiran positif dalam menerima jalan hidup yang Tuhan berikan. Bukankah ditengah takdir, ada nasib yang masih bisa kita ubah?
Dengan mencoba menjadi pribadi SH, saya belajar mengerti hidup yang sebenarnya. Seperti menjadi pribadi yang nerimo, bahwa apa yang datang, itu pasti akan pergi, bahwa apa yang pernah ada, suatu saat akan tiada. Bahwa apa yang dipunya, tak kekal sifatnya. Semoga bisa menjadi renungan bersama.
*Untuk saya yang pernah merasa kehilangan sesuatu yang dinilai berharga, mungkin itu adalah cara Tuhan untuk mengingatkan mahluknya dengan cara yang lebih dekat.

Wasiat Ketua Umum SH Terate untuk 1 Suro 1433 H



Assalamualaikum wr wb. Adik-adik Calon Warga Baru dan Warga SH Terate yang saya cintai Saudara Ketua Cabang SH Terate di seluruh pelosok tanah air dan saudara-saudaraku Keluarga Besar SH Terate yang saya sayangi.
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa menyelenggarakan acara Pengesahan Warga Baru SH Terate 1433 H ini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate.
Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Mamasuki tahun baru 1433 Hijriah ini, alhamdulillah tugas kita mengemban dharma dan amanat budi luhur sepanjang tahun 1432 terselesaikan. Hasilnya, harus kita sadari masih jauh dari kesempurnaan. Sebab, nilai-nilai kesempurnaan itu mutlak milik Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya, masih banyak kekurangan yang harus dijadikan bahan evaluasi. Sementara kelebihan yang terjadi selama kita berdharma sepanjang tahun 1432 H, wajib pula diyakini sebagai karunia Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Searah itu, mementum tutup tahun 1433 H ini kita jadikan wahana evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negatif dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika tahun 1433 H diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Namun demikian, saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, calon warga dan keluarga besar SH Terate, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.”
Menyadari itu, saya menghimbau, mari kita jadikan momentum tahun baru Hijriyah ini sebagai kajian evaluasi diri (mesu budi), perbanyak tirakat dan berlomba membersihkan hati. Kemudian, dengan penuh kesadaran bersama-sama kembali pada nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate. Istilah yang lebih populer, mari kita bersama-sama kembali ke laptop.
Sebagai laku ikhtiar dalam proses menyelamatkan ajaran SH Terate itu pula, alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki hak paten. Sejumlah aset SH Terate, yang telah mendapatkan hak paten, antara lain lambang/bagde, baju seragam, tulisan, senam, jurus pasangan, baju batik, logo dan Mars SH Terate. Sementara kekayaan inteltual dan produk budaya warisan leluhur SH Terate, saat ini masih dalam proses pengurusan hak paten. Konsekuensi logis dari hak paten itu, tugas kita adalah bersama-sama menjaga aset inteltual yang sudah kita patenkan itu dengan tetap mengedepankan persaudaraan dan nilai-nilai kearifan serta kesatriaan.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula tidak bosan-bosannya saya katakan, bahwa tujuan SH Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran pencak silat.
Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh SH Terate adalah persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Maknanya, persaudaraan yang dianut SH Terate adalah sebuah jalinan persaudaran yang seutuhnya. Sebab SH Terate meyakini, bahwa semua manusia yang ada di muka bumi ini pada dasarnya sama. Titah sakwantah . Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Di mata Allah, yang dinilai hanya kadar ketakwaannya.
Menyadari hakikat persaudaraan sedemikian itu, maka tugas dan kewajiban kita yang utama adalah menjaga persaudaraan yang telah kita yakini ini demi terwujudnya kedamaian dan kelestarian dunia (Mamayu hayuhning bawono).
Persaudaraan ini, akan tetap utuh kalau kita ini tidak merasa, aku sing paling kuat, aku sing paling pinter aku sing paling ngerti (Adigang, adigung, adiguna). Kita dididik penuh kesederhanaan. Status yang kita sandang saat ini hanya titipan sementara. Dan, itu tidak akan berpengaruh di dalam paseduluran (persaudaraan).
Terakhir, Alhamdulillah, saat ini sampailah kita di awal tahun 1433 H. Tahun yang dimulai dengan bulan Muharram atau bulan Suro. Bulan penuh rakhmat, tantangan, barokah sekaligus mukzizat. Juga, bulan penuh kemenangan yang diberikan Tuhan kepada nabi panutan umat manusia.
Sejarah mencatat, nabi-nabi besar panutan umat terlepas dari ‘bala” atau bencana yang bersumber atas tragedi kemanusiaan, di bulan Muharram atau bulan Suro. Merevitalisasi momen ini, pengesahan Calon Warga Baru SH Terate sengaja dilakukan pada bulan Suro.
Harapannya, calon warga baru yang kita syahkan malam ini, akan mendapatkan ridlo dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Dibersihkan jiwaraganya (tinata lahir bathine). Sehingga menjadi SH-wan atau orang yang berkepribadian Setia Hati. Yakni, seorang yang berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menempatkan rasa keadilan dan arifan dalam pergaulan di tengah masyarakat, serta selalu terbuka untuk memberikan maaf terhadap sesama (gung samodra pangaksami).
Kepada Keluarga Besar SH Terate saya tegaskan, mari kita bersama-sama berjuang untuk memegang teguh ajaran Setia Hati. Mari kita kembali ke jatidiri. SH Terate ini jangan di bawa kemana-mana. Tapi perjuangkan terus agar SH Terate ada di mana-mana. Bagi saudara saya, warga SH Terate yang secara kebetulan atau sengaja mempelajari ilmu (ngelmu) maupun laku, yang bersumber dari luar ajaran SH Terate, saya meminta, jadikan itu hanya sebagai bekal pengayaan keilmuan pribadi masing-masing. Jangan sekali-kali mencoba mencampur adukkan atau mengajarkan laku dan ilmu yang diperoleh dari luar kepada kadang SH Terate. Ini terkandung maksud agar kemurnian ajaran SH Teate tetap terjaga.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Pada bulan Muharram kali ini, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa.
Kepada calon warga baru SH Terate yang malam ini akan disyahkan, saya berpesan, setelah saudara disyahkan, tolong jaga harkat dan martabat SH Terate. Jangan sekali-kali saudara menodai citra SH Terate.
Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman yang dikemudian hari berbuah kebajikan..
Kepada Adik-Adik Calon Warga Baru SH Terate, saya ucapkan selamat mengikuti acara pengesahan ini dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang. Kepada Bapak dan Ibu, saya minta ikut mendoakan. Harapan saya semoga setelah disyahkan, saudara bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH
DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA,
KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E
Sumber : Lawu Pos November 26, 2011